• SMAN 3 TUALANG
  • “TERDEPAN DALAM AKHLAK, UNGGUL DALAM PRESTASI”

AKU GURUMU JUGA SAHABATMU

AKU GURUMU JUGA SAHABATMU

Seorang pendidik tentu tidak pernah lupa bahwasannya dalam penyelenggaraan pendidikan ada tiga aspek yang mencakup yaitu : kawasan bimbingan, pengajaran, dan latihan. Salah satu tercapainya tujuan pendidikan adalah dengan bimbingan dan konseling. Keberadaan bimbingan dan konseling disekolah tidak terlepas dari gemgaman seorang guru pembimbing atau yang sering kita sebut dengan konselor sekolah. Dalam permendikbud no 111 tahun 2014, dinyatakan bahwa layanan bimbingan konseling dilaksanakan secara (tatap muka) antara konselor dengan konseli dan tidak langsung (mengunakan metode tertentu), dan diberikan secara individual ( jumlah peserta didik/konseli yang dilayani lebih dari satu orang), klasikal (jumlah peserta didik/konseli yang dilayani lebih dari satu kelompok), kelas besar/ lintas kelas/jumlah peserta didik/konseli yang dilayani lebih dari satuan klasikal.

Seiringan dengan perkembangan Pada abad 21 maka bimbingan konseling juga mengalami perobahan dari pendekatan konvensional/berpusat pada konselor berubah kependekatan bimbingan konseling  berorentasi pada pendekatan perkembangan/preventif. (syamsu Yusuf, bimbingan dan konseling perkembangan, suatu pendekatan komprehensif, 2017: 1) Pendekatan perkembangan/komprhensif bersifat Edukatif ( bimbingan ditekankan pada pencegahan dan perkembangan peserta didik), perkembangan ( perkembangan secara optimal aspek keseluruhan dari aspek kepribadian peserta didik), outreach ( menyeleruh dalam semua kontek kehidupannya{masalah, target intervensi, setting, metode, dan lama waktu layanan} kepada peserta didik). Keberadaan bimbingan di sekolah, khususnya bagi guru pembimbing adalah untuk menfasilitasi peserta didik agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya yang menyangkut aspek fisik, emosi, intektual, sosial dan moral dan spiritual.

Siswa adalah seorang individu yang keberadaannya masih dalam proses perkembangan kearah kematangan dan kemandirian. Untuk mencapai target perkembagannya maka seorang siswa memerlukan bimbingan karena keterbatasan pengetahuan, pemahaman, dan wawasan tentang dirinya, lingkungannya serta pengalaman mereka untuk menentukan arah masa depan yang akan mereka capai. Seiring dengan perkembangannya siswa sering kali mengalami hambatan, masalah dimana pada perkembangannya mereka tidak selaras dengan target dari perkembangan yang harus dicapai. Salah satu fungsi dari konselor dalam pengembangan adalah menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang menfasilitasi, perkembangan peserta didik/konseli melalui pembangunan jejaringan yang bersifat koloboratif (pedoman bimbingan dan konseling pendidikan menenggah).

Fenomena yang terjadi saat ini walaupun sudah pada era milelium yang serba canggih dan berteknologi, masih ada personil sekolah yang mengaanggap bahwa guru bimbingan konseling adalah polisi sekolah, mereka adalah orang paling berhak untuk mengadili siswa yang bermasalah sebagai jaksa atau hakim yang selalu mencari kesalahan terhadap siswa. Tidak jarang jika ada siswa yang ke ruang Bk “apa mereka dipanggil, atau apa mereka datang ke ruang Bk hanya untuk bercerita /curahat atau hanya sekedar mencari informasi” mereka langsung di cat anak bermasalah oleh beberapa guru. Dan tidak menutup kemungkinan diantara personil sekolah yang ada menakuti siswa dengan mengunakan nama bimbingan konseling (seperti  “Guru: kalau kamu tidak bisa dan juga tidak menyelesaikan tugas kamu...kamu akan dipanggil ke ruang Bk, kalau sudah di Bk habis lah kamu..tamat riwayat kamu di sekolah ini”). Nah penomena seperti inilah yang akhirnya mengakibatkan pandangan yang menakutkan bagi diri siswa terhadap guru bimbingan disekolah.

Untuk menghilangkan fenome ini merupakan tugas dan tanggung jawab yang harus dikerjakan oleh guru Bk membangun team work dengan personil sekolah sehingga terlaksananya program bimbingan dan konseling. Sebagai seorang konselor memahami peserta didik sangatlah penting, untuk terlaksananya layanan dengan baik maka konselor sekolah membangun kedekatan dengan peserta didik secara emosional sehingga terciptanya kerjasama dan hubungan yang baik dengan peserta didik. Konselor dengan terbuka membantu siswa dan tidak memandang dan pilih kasih terhadap siswa sehingga  menukar informasi, sharing untuk berbagai pengalaman atau melakukan kerjasama untuk urusan pribadi, sosial dan karir.

Sseorang sahabat akan siap bersedia membantu temannya dalam kondisi apapun, seorang sahabat harus memahami karakter, tujuan, kebutuhan yang sesuai dengan tugas perkembangannya serta sebagai contoh yang baik untuk sahabat lainnya. Sebagai konselor yang bersahabat dengan siswa akan menciptakan hubungan yang erat dengan siwanya sehingga akan tercipta saling pengertian dan pemahaman antar kedua belah pihak secara alamiah. Apalagi pada masa remaja masa yang labil atau proses penyesuai diri atau pencarian jati diri maka peran guru pembimbing sebagai sahabat sangatlah penting posisinya dikarenakan pada masa ini sangat dibutuhkan berbagai informasi yang terkait dengan diri siswa.

Sebagai seorang konselor memiliki tanggung jawab yang besar terhadap perkembangan peserta didik (Raja Arlizon, 2017, 59) diantara nya (1) konselor memiliki kewajiban utama untuk memperlakukan siswa sebagai individu yang unik dan bersikap respek, (2) konselor secara penuh membantu konseli dalam mengembangkan potensi atau kebutuhan (baik yang terkait dengan personil, sosial, pendidikan, maupun vokasional) dan mendorong konseli untuk mencapai perkembangan yang optimal, (3) menahan diri dari upaya menolong siswa untuk menerima, menilai, gaya hidup, dan keyakinan yang menjadi orientasi pribadi konselor sendiri, (4) bertanggung jawab untuk memelihara hak-hak konseli, (5) memelihara kerahasian data konseli, (6) memberikan berbagai informasi yang dibutuhkan konseli.

Konselor sekolah juga mempunyai peranan sangat penting dalam tercapainya tugas perkembangan peserta didik secara optimal, menurut Syamsu Yusuf dalam “bimbingan dan konseling perkembangan suatu pendekatan komprehensif (2017, 71)” secara umum peran konselor disekolah adalah (1) melakukan “need asessment” yang terkait dengan karakteristik peserta didik, tugas-tugas perkembangan, masalah-maslah yang dihadapinya, motivasi belajar, dan sebaginya. (2) mengorganisasikan dan mengelola program bimbingan dan konseling. (3) memberikan informasi tentang program bimbingan kepada peserta didik, orang tua, guru-guru, kepala sekolah dan staf administrasi. (4) memberikan layanan informasi kepada peserta didik tentang berbagai aspek kehidupan yang berguna bagi peserta didik, seperti : cara-cara belajar yang efektif, membangun sikap dan kebiasaan belajar yang positif, sikap kerjasama dan toleransi, mengelola stress, etika pergaulan, bahaya merokok, miras (alkohol), free sex dan napza/narkoba, dan dunia kerja. (5)memberikan layanan bimbingan kelompok kepada peserta didik, yang terkait dengan aspek pribadi, sosial, akademik dan karir.(6) memberikan layanan konseling kelompok kepada peserta didik, yang terkait dengan aspek pribadi, sosial, akademik dan karir. (7) memberikan layanan konseling individual (perorangan), yang terkait dengan aspek pribadi, sosial, akademik, dan karir. (8) mengevaluasi program bimbingan dan konseling yang telah dilaksanakan.

Guru pembimbing atau konselor di sekolah bukanlah seorang polisi sekolah atau orang yang paling ditakuti disekolah, konselor di sekolah bukan hanya sebagai guru melainkan sebagai seorang sahabat, tempat curhat, dokter, seorang ayah/ibu dalam pengobat gundah gulana, tempat bersandar dan berbagi dalam memecahkan masalah, mencari informasi terkait dengan pribadi, sosial, akademik bahkan karir di masa depan.

 

Data Pribadi

  

NAMA                             : RENI FIRMANOZA, S. Pd. I        

ALAMAT                         : JLN MELATI, PERUM CENDRAWASIH 2 BLOK A2 NO 13. KEL BINA WIDIA                                           KEC TAMPAN, PANAM

GURU                              : BIMBINGAN KONSELING

UNIT KERJA                   : SMAN 3 TUALANG

NO HP                            : 0813 7112 5628

EMAIL                            : renifirmanoza1@gmail.com

Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Pentingnya Motivasi Belajar Bagi Pelajar Zaman Sekarang

Pentingnya Motivasi Belajar Bagi Pelajar Zaman Sekarang Taukah kamu bagaimana pelajar zaman sekarang? Apakah dengan meningkatnya perkembangan teknologi membuat mereka semangat belajar?

08/03/2024 10:26 - Oleh Administrator - Dilihat 551 kali
Membangkitkan Motivasi Pembelajaran Matematika Bagi Siswa

06/03/2024 16:43 - Oleh Administrator - Dilihat 347 kali
BERBAGI TAKJIL ADALAH BENTUK PENERAPAN NILAI PANCASILA

  Ramadhan kali tahun terasa sungguh berdeda dari Ramadhan yang sebelumnya karena di ramdhan kali ini dapat melakukan hal positif untuk diri sendiri dan orang lain dalam hal ini s

16/08/2023 14:05 - Oleh Administrator - Dilihat 46909 kali
KAMU MASIH MALU, CUMA MAKAN DENGAN NASI PUTIH DAN TEMPE???

KAMU MASIH MALU, CUMA MAKAN DENGAN NASI PUTIH DAN TEMPE??? Oleh : Srimuldeswita, S.Si   Menu nasi putih dan tempe bagi sebagian orang sangat menjadi favorit. Tapi sebagian lagi

31/07/2021 21:17 - Oleh Administrator - Dilihat 2411 kali